Tuesday, June 15, 2010

And The Champion Of World Cup is Money!!


Piala Dunia 2010 sedang berlangsung. Keuntungan yang didapat dari bisnis sekitar ini pun nilainya fantastis.

Jika berbicara tentang piala dunia, maka tentu saja tidak lepas dari keuntungan yang bisa didapatkan melalui acara 4 tahunan ini.

Keuntungan yang diramalkan hanya untuk FIFA saja dinilai bahkan dapat mencapai US$ 4 milyar. Belum termasuk bagian yang akan didapatkan oleh Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010.

Banyak sekali sumber keuntungan yang bisa didapatkan, namun hanya beberapa yang paling jelas nampak dari penyelanggaraan acara ini, yaitu royalti siaran, tiket, judi, serta pariwisata.

Melalui royalti siaran saja, FIFA diperkirakan telah mendapatkan dana sebesar US$2,5 milyar.

Beberapa contoh dari hak siar adalah stasiun televisi Asian ESPN Network di India. Stasiun televisi ini membayar US$40 juta untuk hak siar Piala Dunia di wilayah Asia Selatan. Diperkirakan terdapat 125 juta orang India yang akan menonton turnamen ini.

Di belahan dunia lainnya, stasiun televisi Special Broadcasting Service (SBS) berhasil memenangkan hak siar televisi, media online, dan radio untuk wilayah Australia. SBS diyakini telah memetik keuntungan sebesa AUS$ 20 juta dari sponsor-sponsor yang ada.

Untuk di Indonesia sendiri, hak siar didapatkan oleh Electronic City Entertainment (ECE). Kemudian dari ECE, RCTI dan Global TV mendapatkan hak siarnya.

Harga yang harus dikeluarkan oleh kedua stasiun televisi lokal itu tidak diketahui karena adanya perjanjian dengan FIFA. Akan tetapi, sebagai perbandingan, pada Piala DUnia 2006 lalu SCTV mesti mengeluarkan dana US$ 10 juta atau setara dengan Rp 90 miliar saat itu.

Penjualan tiket merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari penyenggaraan suatu turnamen. Dengan harga rata-rata US$ 200, maka jika seluruh tiket terjual maka pendapatan dari tiket adalah US$ 717 juta.

Bahkan hingga saat ini penjualan untuk pembukaan dan penutupan telah mencapai 97 persen.

Walaupun tidak sebanding dengan pendapatan melalui hak siar namun pendapatan ini cukup signifikan menambah pendapatan Afrika Selatan.

Acara olahraga tidak lengkap tanpa judi. Perputaran uang untuk judi di seluruh dunia pun jumlahnya sangat besar.

Mengambil contoh di Cina, minggun Titan Sports melaporkan bahwa pada Piala Dunia 2006, masyarakat Cina menghabiskan US$ 73 miliar pada judi online. NIlai ini sebesar dua persen dari PDB Cina waktu itu. Bahkan hal ini belum memasukkan judi bawah tanah atau sering disebut ilegal.

Malaysia, negara tetangga kita, diperkirakan pasar taruhannya mencapai US$ 6,2 miliar.

Sektor pariwisata Afrika Selatan merupakan sektor yang akan menjadi sektor yang paling diuntungkan dengan adanya Piala Dunia ini.

Menteri Pariwisata Marthinus van Schalkwyk mengatakan, dampak Piala Dunia terhadap pariwisata sudah mulai terasa. Dimana industri pariwisata lokal telah mengungguli tren dunia pada 2009, dengan pertumbuhan 3,6% pada kedatangan luar negeri dan lebih dari 9,9 juta pendatang asing.

Para penggemar asing ini diharapkan untuk menghabiskan R8,8 miliar (US$1,16 miliar).

Walaupun pengeluaran Afrika Selatan untuk membiayai acara ini pun besar, namun total efek yang didapatkan untuk perekonomian Afrika Selatan cukup bagus. Karena dengan adanya penyelenggaran acara ini, maka terjadi stimulasi pada perekonomiannya. Bahkan diperkirakan efek dari Piala Dunia ini akan menambah pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan sebsar 0,2 hingga 0,7 persen.

Selain itu 159.000 pekerjaan baru akan tercipta termasuk didalamnya pekerja penuh, paruh waktu, baik yang secara permanen maupun sementara.

No comments:

Post a Comment