Monday, March 16, 2009

MANDIRI

Nyokap seharian jalan-jalan entah kemana. Begitu malemnya sampe rumah seperti biasa membawa banyak cerita (udah kayak tukang dongeng aja).
Jadi.....nyokap udah pergi mulai dari pagi hingga malem hari. Katanya sih ke rumah sahabatnya yang di Jakarta Selatan gitu. Setelah itu dia ma temen-temennya berkunjung ke Lapas di Pondok Bambu. katanya sih ngunjungin Pak Robert. Entah Robert sapa. Tapi kyknya sih org penting gt. Berhub bgitu ngasi tau mau jenguk sapa langsung dipersilahkan masuk tanpa di geledah dulu plus ngasi ktp dan uang secukupnya (dasar Indonesia..).
Kata nyokap sih kebetulan hari ini lagi banyak banget orang penting yang berkunjung ke Lapas. Btw, temen nyokap yang di Jakarta Selatan ini pernah jadi tahanan situ jg. Katanya sih ada motif balas dendam gitu. Nyokap kenalan gitu ma Pak Theo. Entah Theo yang mana. tapi katanya dia ngebuat buku gitu. Pak Theo itu cerita kalo pas dia masih umur 23, dia dah punya uang Rp23 milyar (where the hell he got it???). Katanya sih lewat maen forex gitu. Umur 16 kl ga slah dah ke Inggris buat belajar forex (uhuy banget!!).
Pak Theo ini pun bercerita tentang Bank Indonesia (BI). Dia bilang kalo pernah suatu kali BI mau ngeluncurin undang-undang gitu. Tapi ga di setujuin ma Yahudi gitu. Bahkan mengancam bahwa kalo tuh UU jadi, maka investasi ga akan masuk Indonesia.
Tentu aja kita nyerah. Berhubung untuk urusan keuangan, Yahudi emang jagonya....mereka itu penguasa dari sektor keuangan di dunia. Mereka juga menguasai sektor berita di AS. Uang dan komunikasi. Merupakan 2 sektor yang tidak pernah lepas dari manusia.
Hal ini membuat gw berpikir. Dalam bukunya John Perkins, dia menyebutkan bahwa negara-negara di Amerika Latin mulai melakukan perubahan. Mereka sekarang ini mulai berani melawan AS. Mulai dari Kolombia yang membelot. Sekarang ini, menurut buku tersebut Kolombia oleh pers AS dinilai sebagai bangsa yang memberikan dukungan terhadap praktek narkoba. Padahal ganja,putau,dll sudah merupakan seperti obat bagi bangsa mereka. Mereka mampu unutk meracik agar bahan narkoba tersebut dapat benar-benar menjadi obat. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya menjadi bangsa yang mandiri.
Tekanan dari dalam dan luar negeri membuat sebuah negara, terutama presiden sering kali di cap melakukan sebuah kesalahan. Bila benar menurut dalam negeri, belum tentu benar menurut luar negeri, vice versa. Hati dan logika dapat bertentangan. Apakah yang seperti ini dapat membuat tidur menjadi nyenyak.
Kadang itulah yang membuat saya menjadi bingung mengapa jabatan presiden begitu diinginkan.Mengingat tanggung jawabnya yang begitu besar. Berat memang, tapi harus ada orang yang mau melakukannya.
Membuat saya sadar, betapa sakralnya jabatan PRESIDEN. Presiden berarti bahwa dialah yang menentukan hidup matinya sebuah negara. Ketika presiden berkata perang, maka berarti perang, dan jutaan nyawa melayang.
Jabatan presiden mungkin merupakan suatu khayalan yang sangat besar bagi para mahasiswa. tapi siapa yang tahu.
Mungkin gw, lo, kerabat lo,ato bahkan pacar lo bakalan jadi presiden nantinya.
Inilah yang membuat gw sadar, bahwa jabatan presiden harus diberikan for the chosen one.
Che_Guevara.jpg
Merupakan lambang dari kebebasan untuk memilih kehidupan. Menjadi bangsa yang memiliki kesempatan untuk memilih kehidupannya sendiri.

No comments:

Post a Comment